Monday, July 16, 2007

Kesetiaan

Kesetiannya akan menemukan muaranya. Pasti! Lambat ataupun cepat. Hasil dari kesetiaan tidak akan berbohong. Dan jika ada pengkhianatan-pengkhianatan, barangkali itu hanya cobaan yang mesti dihadapi. Namun pada dasarnya, kesetiaan memiliki tabiat akhirnya sendiri.

Kesetiaan adalah bentuk lain dari kesabaran. Keduanya mengarah pada muara yang sama yaitu kecintaan yang mendalam.

Tidak peduli, apa atau siapa yang kita setiai, yang jelas kesetiaan selalu menuntut kesempurnaan proses. Seperti halnya hari ini, saat aku memasuki musholla kampus ada secarik undangan pernikahan tertempel di papan informasi musholla; al-akh Arief Hudaya telah menemukan buah dari kesetiaannya. Akan meminang bidadari yang kelak menemaninya untuk menjalani kesetiaan yang lain, yang lebih hakiki

Barakallahu laka wabaroka 'alaika wajama'a bainakuma fikhoir..."

Alangkah indahnya kesetiaan, apalagi setia pada keistiqomahan; setia pada kesucian dan mahabbah yang benar. Kesetiaan yang demikianlah yang kelak perlabuhannya pada yang hakiki.

Sekali lagi: "Barakallahu laka wabaroka 'alaika wajama'a bainakuma fikhoir..."
Sebab dia menambatkan kesetiaan pada sisi yang benar:
"Barakallah ya akhi..."

Semoga kesetiaan antum hingga dan mengantarkan antum ke Jannah yang dijanjikan.

(detik-detik berguncangnya arasy, akad nikah al-akh Arief Hudaya 17 Juli 2007)

No comments: