Thursday, May 11, 2006

b ur self!

be your self

Jadilah diri sendiri, sebab kita adalah makhluk unik dengan segala kekhasannya. Kita dilahirkan dengan potensi yang sama namun memiliki kekhasan tersendiri. Tidak penting apa jenis kelamin kita, apa suku kita, kaya atau miskin, yang jelas saya adalah saya; kamu adalah kamu dengan keunikan tersendiri.

Tidak jarang kita berpikir keras kenapa kita dilahirkan tidak sesuai dengan apa yang kita anggap ideal. Senantiasa pertanyaan: kenapa Tuhan melahirkan saya di tengah keluarga seperti ini? Kenapa suku ini? Kenapa dia periang sedangkan saya pemalu? dan pertanyaan lainnya yang mencoba menggugat apa yang disebut kenyataan. Namun demikian, eksistensi manusia di muka bumi ini justru karena kemajemukan dan keunikan individu-individunya. Perbedaan-perbedaan satu dengan lainnya adalah saling melengkapi, berjasa satu dengan lainnya, agar seimbang dan dinamis.

Kekhasan diri kita -dengan segala predikat tabiat yang melekat pada diri kita- adalah harga. Yang dengannya kita membeli banyak pilihan dalam hidup. Maka menjadi orang yang lahir dengan tabiat keras, tidak selalu salah. Terlahir dengan bawaan pemalu, tidak selamanya keliru. TUmbuh menjadi orang besar, haus prestasi, dan cinta keindahan, tiada sepenuhnya salah. Asal semua tabiat khasnya itu untuk kebaikan.

Setiap kita lahir dengan kelebihan masing-masing. Tidak ada orang yang hidup, kecuali ia telah memiliki kelebihannya. Keterbatasan justru memberi kita perbedaan. Manusia ada yang hebat dan ada yang biasa-biasa saja. Tetapi masing-masing adalah keunikan. Sebab menjadi khas tidak harus hebat. Meski sejatinya menjadi unik adalah kehebatan alami sendiri.

Orang lain menghargai kita bukan karena kita senantiasa mengikuti apa yang diinginkan orang lain tersebut. Plin-plan. Tapi kesungguhan dan karakter yang khaslah yang menjadikan kita dihargai orang lain. Pendirian kita, dan keteguhan terhadap apa yang kita yakini (tentunya yang positif) adalah bayarannya.

Maka mengapa kita risau dengan apa yang tidak kita miliki, tapi buta untuk mengenal dan mengambangkan kekhasan (bakat, tabiat) kita. Jadi: "Apa jadinya dunia tanpa saya?"

----



(beberapa paragraf diambil dari Tarbawi 2004)